M
|
arah , sedih dan pasrah adalah emosi yang berkembang
dalam hatiku saat ini . Betapa tidak , aku telah dikhianati kekasihku sendiri
yang sangat kucintai . Ditambah , dia
berselingkuh dengan teman dekatku sendiri . Siapapun orangnya , jika dia
mengalami hal yang sama seperti itu , terutama dia adalah seorang wanita ,
kurasa dia juga akan merasakan hal yang sama denganku ,
Peristiwa itu berawal dua minggu yang
lalu . Cuaca saat itu begitu bersahabat, sangat cerah . Tak ada satupun
kemuraman yang kurasakan pada awal hari itu . Sang mentari menampakkan dirinya
dengan penuh semangat untuk menyinari bumi ini . Dan burung-burung berkicau
dengan merdunya melantunkan nyanyian sendu di pohon depan rumahku .
Itu adalah hari disaat
aku diajak
kekasihku , sebut saja namanya Rezki , untuk menikmati liburan akhir pekan dengan berwisata
ke luar kota . Akupun dengan hati berbunga-bunga mengajak sahabat karibku sejak aku
duduk di bangku Taman Kanak-kanak, yaitu Tiwi untuk berlibur bersama kami . Kami berdua
selalu disebut-sebut sebagai saudara sedarah karena kedekatan yang terjalin di
antara kami . Kedekatan itu ada karena kami sudah mengenal satu sama lain dari sejak kami TK .
Tak lupa, Tiwi juga ditemani sang pacar
yang sudah menjalani hari-hari bersamanya selama kurang lebih tiga setengah bulan . Tiwi
memperkenalkan sang pacar yang bernama Dimas kepadaku setelah satu menit mereka jadian . Jadi ,
hubunganku dengan Tiwi memang sangat dekat , sampai-sampai apa yang menjadi
rahasianya bukan menjadi rahasia lagi karena sudah diceritakannya kepadaku .
Perjalanan
kami dari tempat tinggal kami menuju tempat wisata lumayan jauh, namun sangat
mengasyikkan . Kami pergi kesana menggunakan mobilku yang dikendarai pacarku,
Rezki . Dalam perjalanan, kami melihat pemandangan yang indah di kiri kanan
jalan . Sawah dan pegunungan di sepanjang jalan terhampar luas dan menyuguhkan
pemandangan yang begitu asri sehinggan mata kami pun terpesona dibuatnya .
Pemandangan alam itupun digantikan oleh suasana semarak dan ramainya perkotaan
tempat dimana wahana wisata yang kami tuju berada .
Sesampainya di tempat wisata itu aku langsung membeli tiket sambil
bergandengan tangan dengan Rezki . Setelah memasuki tempat wisata itu , aku melihat
sangat banyak wahana yang bisa kami coba . Ada kora-kora, hysteria, dan
permainan lainnya yang mengasyikkan . Namun, ada satu wahana yang membuat Rezki tertarik ,
katanya , permainan itu adalah permainan yang menantang, mengasyikkan dan menguji
adrenalin . Namun
, melihat orang-orang yang berteriak dari atas , aku merasa tidak sependapat
dengannya . Jadi , aku memilih tidak ikut naik ke permainan yang namanya Roller
Coaster itu , Si Dimas pun berpendapat sama denganku . Memang , kata Tiwi Dimas
itu orangnya takut ketinggian , jadi aku maklum saja kalau dia tidak ikutan
naik ke Roller Coaster . Sebaliknya , Tiwi sama antusiasnya dengan Rezki dan
mereka berdua pun akhirnya hanya berdua naik ke Roller Coaster itu, tanpa aku
dan Dimas .
Aku tak tau apa yang mereka lakukan
saat mencoba permainan itu , namun dari jauh mereka terlihat sangat akrab dan
sering bercanda serta saling melempar senyum
. Senyum yang sangat ceria yang menandakan mereka sangat merasa bahagia
saat bersama , itu pendapatku . Untuk sesaat , aku merasa heran serta kaget
karena Rezki baru kukenalkan kepada Tiwi dua hari yang lalu , sebelum
memutuskan pergi ke tempat ini untuk berlibur bersama pacar masing-masing .
Dimas yang kutanyai terlihat cuek dan tak perduli dengan kedekatan antara Tiwi
dan Rezki .
Seusai mereka turun dari Roller
Coaster mengerikan itu , aku merasa ada yang lain dari sikap mereka berdua . Mereka terus
menerus mengobrol, hanya mereka berdua . Lalu aku ?aku dibiarkannya termenung
dan tidak diajak bicara .Aku
merasa menjadi patung diantara mereka berdua . Entah perasaanku juga sama
dengan apa yang dirasakan Dimas atau tidak , namun kulihat dia , rasanya dia
bersikap acuh tak acuh terhadap Tiwi dan Rezki , juga kepadaku . Sesaat ku berpikir
, kok bisa ya Tiwi punya cowok kayak dia ?
Perhatiankupun masih tertuju pada
mereka berdua .Kurasakan ada yang janggal , namun aku tak tahu apa itu . Bagiku
, pertemuan pertama dua hari lalu dan pertemuan kedua hari ini tak mungkin
menjadikan mereka seakrab itu . Setidaknya , itulah yang kurasakan . Aku
semakin bosan dan
tak terima dipelakukan seperti patung seperti ini , yang hanya bisa menjadi
pendengar setia setiap apa yang mereka berdua obrolkan . Akhirnya akupun
memutuskan untuk mengajak Rezki ke tempat lain dimana kita berdua bisa berduaan
.
Akupun menyela pembicaraan antara Rezki daan Tiwi .
“Rez ,
kita kesana aja yuk , kayaknya bagus deh . Wi , kamu ma Dimas pergi berdua yah
“, kataku sedikit memaksa .
“Eh ,
kemana sih ? kan enakan rame-rame “, Protes Rezki .
“Iya nih
Ri , kan seruan bareng-bareng”, tambah
Tiwi .
Dimas masih saja cuek dalam hal ini .
Akupun diam saja mendengar penkataan mereka berdua . Aku berlagak seolah-olah
sebagai seorang anak kecil yang meminta es krim kepada ayahnya tetapi tidak
diperbolehkan oleh ayahnya . Wajahku kuusahakan secemberut mungkin . Dan sesaat
kemudian, entah karena tak enak hati menolak ajakanku atau merasa bahwa aku
sedang marah padanya karena menolak ajakanku , Rezki memotong pembicaraannya
dengan Tiwi dan berbicara padaku “Ayo kita kesana , kamu kan tadi minta kesana
“, Aku tak menjawab karena masih kesal dengan penolakannya tadi , namun aku
tetap saja mengikuti dia menuju tempat yang tadi kutunjuk .Meninggalakan Tiwi
dan Dimas yang pergi entah kemana .
“Nah .
sudah kan ? Tapi kamu tunggu disini dulu , aku mau ke toilet yang disitu itu ,
Tapi aku nitip tasku sama kamu ya “, katanya seolah tidak kepada pacarnya
sendiri .
“ehemm”,
Jawabku singkat .
Saat Rezki di toilet , kudengar suara
ringtone hpnya berbunyi nyaring . Karena tak tahu siapa dan tak mau lancang ,
akupun membiarkannya . Namun bunyinya terus berdengung , hingga ada nada sms
pada hp Rezki . Aku penasaran, apakah sebegitu pentingnya keperluan orang ini . Karena
penasaran, kubuka sms dari si pengirim dan
ternyata isi smsnya adalah ...
+6285736677889
Beb , kamu ma Riri dmna ? aku dah bsen ni sma Dimas ,
kmbli ksni aj y ,qt ngbrl” kya td .
Biarin aj si Riri mrah” , toh dia kan mw km ptusin ntar .
-Tiwi
Gimana gak shock akunya ? Akupun
melihat daftar panggilannya dan yang menelepon dari tadi itu adalah ... Tiwi .
Tak berapa lama , Rezki keluar dari
toilet dan segera mengambil hp di tasnya , namun tak ditemukannya . Dia pun
beralih menatapku .
“Kamu bawa
hpku ya ?”, tanyanya .
Tak perlu berkata-kata , aku
memperlihatkan sms dari Tiwi dan tanpa kuminta keterangan darinya , dia sudah
siap berargumen ,
“A...aku...”,
“Aku sudah
baca kok tadi , sebelum kamu putusin aku , aku putusin kamu sekarang , tak
kusangka ya kamu setega itu sama aku ...”,
“T...Tapi...”,
“Ah ,
sudahlah pembohong
kamu !”,
Tak kusangka ternyata Tiwi dan Dimas
sedah melihat kami berdua dan mendengar percakapan kami tadi . Tak usah pikir
panjang , akupun langsung melabrak Tiwi yang saat itu masih terlihat shock .
“Bagus ya
, udah dianggap sodara sendiri , eh , main serobot milik orang lain . kamu gak
tau apa Wi , rasanya sakit hati dihianati kayak gini? Sakit banget Wi , apa
lagi yang ngelakuin itu semua tuh temen deketmu dan pacarmu sendiri . Bayangkan
ajalah Wi . Kamu itu gak punya perasaan apa ? Gak punya etika apa kamu ? Gak
pernah diajarin sama orang tuamu kalau gak boleh nyuri milik orang lain? Atau
kamu emang gak suka aku bahagia ? Jawab Wi..”, kataku dengan mata berair .
“Aku minta
maaf Ri , aku gak maksud . Kamu ingat kan aku pernah cerita kalo aku sudah
selingkuhin Dimas ? Kamu inget kan? Dan kamu inget kan kalau aku kelihatan
shock saat tau pacarmu itu Rezki ? Itu karna aku selingkuhnya sama dia ,Ri .
Aku gak tau kalo kamu itu pacarnya dia , beneran Ri “, Jawabnya dengan mata
berkaca pula .
Aku ingat , memang dulu Tiwi pernah
cerita kalau dia sudah gak cocok dengan Dimas , tapi aku gak tahu alasannya apa
. Dan dia bilang , kalau dia sudah selingkuh sama cowok lain . Tapi aku gak
tahu siapa . Yang jelas , ciri-ciri yang dikatakannya padaku itu memang persis
dengan Rezki .
Aku yang sedang dilanda emosipun ,
tanpa berpikir panjang berkata pada mereka berdua “ Ah , bulsyit kalian , aku
sudah gak percaya ama kalian berdua . Lebih baik kalian jalani hidup kalian
berdua saja . Dan ingat ! Jangan pernah kaitkan aku sama hubungan kalian , dan
jangan pernah anggap aku sebagai teman atau mantan pacar . Lupakan semua
kenangan antara kita , Rez ,dan antara kita berdua , Wi . Karena selama sisa
hidupku , aku gak akan sudi berteman dengan para pengkhianat seperti kalian .
Sekarang , kita pulang sendiri-sendiri saja!”
Mereka berdua hanya diam dan berangsur
pergi dari tempat itu . Namun Tiwi sempat berkata padaku “ Biar saja kau marah
padaku Ri , aku ngaku kalo aku memang salah . Tapi , apakah cinta itu salah .
Dan cerita tentang persahabatan antara kita berdua , gak akan secepat itu hilang
dari ingatanku , begitupun denganmu . Dan aku janji Ri , kalo kamu memang gak mau berteman
denganku , aku akan menjauhimu . Tapi bila kamu butuh bantuanku , aku gak akan
berpikir dua kali untuk berkata ‘iya , aku siap membantumu’ “, Katanya , dengan
senyum dipaksakan . Dia pun pergi bersama Rezki . Dan setelah mereka pergi ,
aku melihat punggung mereka berdua dengan berlinang air mata dan berkata dalam
hati , Aku sangat bersyukur pernah
berteman baik denganmu Wi , Tapi aku gak akan pernah memaafkan , apa lagi
menghalalkan yang namanya perselingkuhan dan penghianatan . Biarlah kisah kita
berakhir menyedihkan seperti ini . Ini adalah yang terbaik bagi kita semua juga
akan menjadi pelajaran bagi kau dan aku .
Lalu , akupun berkata pada Dimas yang
dari tadi berdiri membisu di sebelahku “ Aku tak tau apa yang kau rasakan saat
ini karena melihat pacarmu berselingkuh . Dan akupun tak ingin tahu karena
kulihat sepertinya memang kau tak peduli dengan ini semua , sekarang aku akan
pulang dan terserah kau mau bareng
bersamaku atau disini saja “.
Untuk pertama kalinya sejak aku berkenalan dengannya ,
aku mendengarnya bicara lagi kepadaku
“Aku ikut denganmu !” Katanya dengan wajah sok serius .*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar