Bioremediasi adalah proses
pembersihan pencemar yang ada di lingkungan dengan menggunakan peranan
mikroorganisme (jamur dan bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi bahan pencemar agar menjadi senyawa yang tidak beracun atau kurang
beracun, sehingga kondisi
lingkungan dapat kembali seperti semula.
Terdapat dua
jenis klasifikasi teknologi bioremediasi, yaitu:
Biogas
adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Komponen biogas antara
lain sebagai berikut : ± 60 % CH4 (metana), ± 38 % CO2 (karbon
dioksida) dan ± 2 % N2, O2, H2, & H2S.
Biogas dibuat dengan memanfaatkan
kotoran ternak, karena itu dapat mengurangi pencemaran oleh kotoran ternak, dan
sisa-sisa biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk
Plastik yang oleh
masyarakat dianggap mempunyai lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan
lainnya sebagai pembungkus maupun sebagai bahan pembuat perabot rumah tangga,
ternyata tersusun atas bahan-bahan seperti seperti polisterin, polietilin, dan
polivinil chloride, serta polipropilin yang mempunai sifat susah diuraikan oleh
mikroba yang ada di dalam tanah. Tetapi untuk kelompok plastik yang lentur
masih dapat dibiodegradasi oleh bakteri