Minggu, 15 Juni 2014

Review Film Maleficent (Film Barat)

Oh haiiiii :p
Lagi apa? Nganggur ya? Lagi liburan? Bangun gih!
Eh, ada yang stalking..
Hahaha :D
Eh Tek, ngomong apa sih? Random deh -___-
Oke oke oke back to the topic, sesuai judul di atas, gue bikin review film yang lagi hot! Panas!
Baru tayang di bioskop ceritanyah…
Jadi, kamis kemaren, si bu dokter ngabsen temen-temennya yang lagi stay di Surabayah siapa aja. Terus terjadi perbincangan Blah blah blah..
Singkat cerita, bu dokter ngajakin nonton gitu. Hitung-hitung kencan lah. –beuh. Kencan? ._.-
Setelah diskusi mau nonton apa, akhirnya jatuh deh keputusan mau nonton Maleficent. Gue sendiri milih film ini gara-gara posternya gambarnya bikin penasaran :D
source : blogs.disney.com

Udah ya basa-basinya. Sekarang lanjut ke review film satu ini.
Maleficent itu film dari Disney. Tau kan Disney spesialis film kayak gimana? Apapun ceritanya, selalu ada makna yang terkandung lah di dalemnya.
Ceritanya nih, ada dua wilayah yang gak bisa bersatu. Antara dunia manusia dan dunia fairy, atau yang disebut Moors. Wilayahnya si Maleficent (Angelina Jolie). Saking gak bisa bersatunya, gak boleh ada manusia masuk wilayah Moors. Di Moors, merea gak punya raja atau ratu. Karena semua saling percaya, jadi mereka menganggap gak usah punya pemimpin. Tapi, ada yang namannya pelindung di Moors, namanya Maleficent. Seorang peri yang sangat ceria dan peduli pada lingkungan.
Suatu ketika, ada manusia yang menyusup ke Moors dan mencuri salah satu batu yang ada di Moors. Dia adalah seorang anak laki-laki miskin yang bercita-cita ingin menjadi raja di wilayah seberang Moors.
Saat mengantar anak laki-laki itu, Maleficent remaja berkenalan dengannya. Ternyata nama anak itu adalah Stefan. Dan dia terkesan dengan Stefan, karena dia rela melepas cincin besi di tangannya (besi bisa melukai peri) demi untuk bersalaman dengan Maleficent.
Akhirnya mereka berdua menjadi teman dekat. Semakin dekat. Tambah dekat. Dan pada ulang tahun ke 19-nya, Stefan menghadiahi Maleficent apa yang disebutnya ciuman cinta sejati.
Namun ambisi Stefan untuk menjadi raja membuatnya semakin menjauh dari Maleficent. Ia tak pernah lagi mengunjungi Moors.
Suatu ketika, sang raja dengan seluruh pasukannya berniat untuk menaklukkan Moors. Tapi usaha itu sia-sia karena Moors dilindungi peri terkuat yaitu Maleficent dan dengan kekuatan peri-nya dia membuat pasukan manusia itu tidak berkutik.
Dari peperangan yang menimbulkan kekalahan di pihak manusia, sang raja menjadi sangat dendam dan menyuruh siapa saja untuk membunuh si peri bersayap tadi. Siapa yang berhasil membunuhnya akan dinikahkan dengan anaknya dan akan menjadi raja menggantikan dirinya.
Stefan yang haus akan kekuasaan, merencanakan sesuatu. Dia pergi ke Moors untuk menemui Maleficent. Tapi Maleficent tidak mencurigainya. Ditengah tidurnya, sayap yang sangat dicintainya dipotong oleh Stefan sebagai bukti ia telah membunuh Maleficent.
Maleficent sangat sangat sangat marah dan menyimpan dendam yang sangat dalam kepada Stefan. Keceriaanya hilang. Moors yang terang dan sangat berkilau menjadi redup dan muram. Maleficent yang sangat penyayang dan mengasihi lingkungannya berubah menjadi peri yang paling ditakuti. Stefan telah membuat kesalahan yang sangat fatal.
Sementara Stefan telah menikah dengan putri raja dan menjadi penerus raja memimpin kerajaan itu.
Hingga tiba saatnya sang anak lahir. Semua bersuka cita. Para peri yang baik hati juga ikut mendoakan anak raja Stefan. Namun tamu tak diundang datang. Maleficent dengan aura kegelapannya datang dan mengutuk anak perempuan raja Stefan yang tak berdosa itu.
Dan di part ini gue baru menyadari kalo film ini menceritakan tentang dongeng sleeping beauty atau putri tidur.
Maleficent mengutuk anak tadi kalau dia akan terkena jarum pemintal benang sebelum hari gelap saat ulang tahunnya yang ke 16 dan akan tertidur selamanya. Kutukan akan berakhir jika dia mendapat ciuman cinta sejati.
Mulai saat itu, bayi diasingkan dan diasuh oleh peri baik hati. Mereka mengira Maleficent tidak tahu tempat mereka. Tapi ternyata tidak. Setiap waktu dia mengawasi anak itu, Aurora. Tapi Maleficent lebih senang memanggilnya beasty.
Sedangkan Stefan, dengan tekanan dari Maleficent, hari ke hari menjadi semakin tidak waras. Ambisinya hanya satu, melenyapkan Maleficent. Berhasilkah dia?
Ambisi dan cinta, manakah yang akan menang?
Perasaan Maleficent pada Aurora yang awalnya benci mati-matian tumbuh sedikit demi sedikit menjadi perasaan sayang. Apalagi melihat Aurora tumbuh menjadi gadis cantik yang menyayangi lingkungan moors.
Bagaimana kelanjutan kutukannya? Apakah ia akan mencabut kutukannya? Bisakah?
Kita lihat saja apakah Moors akan kembali seperti dulu?
Bagaimana nasib stefan?
Apakah dunia manusia dan fairy bisa bersatu?
Lihat saja kelanjutannya di bioskop-bioskop kesayangan anda. Masih tayang tuh. Cepetan ntar telat loh :p

Pendapat gue :
Ternyata film ini mengangkat dongeng sleeping beauty yang dikisahkan dari sudut pandang yang berbeda. Yaitu dari sudut pandang peri yang mengutuknya. Maleficent sendiri mengutuk Aurora dan akan hilang kutukannya jika telah mendapat ciuman cinta sejati. Yang sejatinya tidak ada, menurut Maleficent. Itu karena dulunya dia telah mendapat ciuman dari Stefan yang dikatakannya merupakan ciuman cinta sejati. Dan Stefan lalu menghianatinya. Makanya dia gak percaya sama yang namanya cinta sejati.
Eh sayangnya, di akhir cerita, datengnya Prince Philip itu gue dan bu dokter rasa sedikit janggal dan maksa.
Selalu ada humor yang disisipkan di film-film Disney, jadi ya Film ini sangat menghibur. Gak nyesel milih ini dari How To Train Your Dragon 2. Tapi masih penasaran juga sih. Yuk, siapa yang mau ngajak nonton lagi? Uhuk. Kode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar