Sabtu, 31 Mei 2014

Review Asuko March [J-Dorama] - Cast dan Cerita

Ini bukan dorama ketiga minggu ini, tapi ini adalah dorama yang pernah gue tonton.
Asuko March. 
 Kalo lo pengen tau kuliah gue kayak gimana. Pada tahun pertama ini, mirip banget sama yang ada di dorana Asuko March. Bedanya, gue ngalamin itu saat kuliah dan yang di dorama saat SMA.
Mungkin bisa dibilang SMA Asuko ini sejenis SMK kalo di Indonesia ya?
Ini bukan pabrik, melainkan SMA teknik Asuko, atau yang biasa disebut SMA Asuko . begitulah prolog dorama ini.
Well, ceritanya, ada seorang gadis, namanya  Nao Yoshino. Dia bercita-cita masuk SMA terkenal, atau paling tidak SMA khusus wanita. Namun sepertinya impian itu harus kandas saat dia dengan terpaksa harus masuk ke SMA Asuko.
Karena di Asuko, dia tidak menemukan kehidupan SMA yang dia inginkan. Seragam bagus, banyak teman wanita dan pendidikan yang baik serta masa depan yang menjanjikan dengan masuk Universitas ternama. Semua hal tersebut tidak bisa ia dapatkan di Asuko. Sebaliknya, di Asuko, dia harus membiasakan diri bergaul dengan cowok-cowok yang tidak mempunyai keinginan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi melainkan akan langsung kerja.
Gue nggak tahu peraturan sekolah di Jepang seperti apa, tapi sepertinya anak sekolahan tidak boleh mempunyai kerja sambilan atau part time job. Tapi di Asuko, hal itu diperbolehkan karena memang di Asuko kebanyakan terdapat anak yang kurang mampu dan butuh kerja disamping sekolah.
Di SMA Asuko, siswanya diajari menggunakan alat bubut, mengelas,menyolder  bahkan membuat roda gigi juga. Persis sekolah teknik pada umumnya.
Pada diri Nao sendiri, selalu timbul pertentangan batin akan melanjutkan sekolah di Asuko atau pindah ke SMA favoritnya. Dan meman benar, dia bisa pindah ke SMA favoritnya setelah  mengikuti serangkaian ujian. Tapi, tega kah dia meninggalkan Asuko? Hm..
Yoshino Nao
Seorang anak perempuan dari keluarga mampu. Tinggal bersama kakeknya yang setiap hari selalu berselisih paham. Pada ujian masuk SMA, dia gagal masuk SMA impiannya. Ditengah keterpurukannya, sang kakek mendaftarkannya ke SMA teknik Asuko.
Di Asuko, dalam satu kelas hanya dialah anak perempuan satu-satunya. Berteman dengan laki-laki yang semua tidak menganggapnya karena Nao sendiri seakan membatasi diri dan selalu meremehkan siswa Asuko lainnya. Belajar menerima keadaan dan menimbulkan kesan baik sebelum ia pindah dari Asuko. Namun, usahanya menimbulkan kesan baik itu justru membuatnya jatuh ke persahabatan yang dalam dengan teman-teman sekelasnya. Tekadnya yang kuat selalu dibuktikannya dengan membantu teman-temannya yang membutuhkan dan sebisa mungkin melakukan yang terbaik dalam semua mata pelajaran. Dekat dengan Yujin Yokoyama dan Makoto Tamaki. Namun di hatinya ternyata hanya ada nama Yokoyama. Dia berhasil lulus dalam ujian dan akan pindah dari Asuko, namun masih berat menginggalkan teman-temannya. Apakah dia jadi pindah? Ibunya yang ada di Singapura pulang dan tiba-tiba membujuknya untuk pindah dan bersekolah di Singapura. Bagaimana Nao menanggapi hal ini?
Yujin Yokoyama
Mantan artis cilik yang telah meredup. Dia adalah siswa yang jarang masuk ke kelas. Bertemu dengan Nao di awal ajaran baru adalah kesan yang mendalam untuk Nao.
Apakah juga begitu bagi Yokoyama? Dia memiliki keluarga yang disfungsional yang akan dijelaskan pada salah satu episode Asuko March. Ibunya yang menderita trauma mendalam seakan beban baginya, tapi Yokoyama tetap menganggap ibunya bukanlah beban. Ayahnya lah penyebab itu semua. Oleh karenanya, dia sangat membenci ayahnya. Bekerja sebahai host di sebuah bar untuk menyambung kehidupannya dan bertemu wanita yang menggilainya. Wanita itu rela memberikan apapun demi Yokoyama dan sangat cemburu dengan kedekatan Yokoyama dan Nao. Yokoyama, kamu pilih dia atau Nao?
Makoto Tamaki
Menurut gue, cowok ini cakep. Hahaha. Makoto Tamaki adalah seseorang yang dilahirkan dalam keluarga dengan keadaan finansial yang tidak baik. Ayahnya membuka perusahaan kecil yang tidak menguntungkan. Memiliki saudara yang masih kecil dan sangat menyayangi mereka. Tipe anak dan kakak yang baik. Keinginannya adalah meneruskan bisnis ayahnya dan segera memperbaiki keuangan keluarga. Dia awalnya sangat tidak menyukai Nao, namun seiring berjalannya waktu dia bisa menerima Nao sebagai salah satu warga kelas. Sering membantu Nao dan mulai menyukainya. Namun harapannya untuk bersama Nao sepertinya tidak akan tercapai karena Nao telah memilih laki-laki lain.
Kazuya Takeuchi
Satu lagi pemeran di Asuko March. Dia adalah siswa yang pintar. Namun, mengapa dia memilih sekolah di Asuko March? Ayahnya adalah seorang dokter dan dia diharapkan juga akan meneruskan ayahnya menjadi seorang dokter dengan masuk Universitas ternama. Tapi, dengan bersekolah dengan Asuko, kemungkinan diterima di Universitas sangatlah rendah. Sebenarnya, keinginan Takeuchi bukanlah seperti yang ayahnya inginkan. Dia mengubur keinginannya karena kakaknya telah gagal meraih impannya sendiri. Selalu menganggap teman-temannya sampah dan dia adalah seorang ‘pengadu’. Yang dengan tidak segan-segan melaporkan temannya yang terlibat masalah atau perkelahian agar dikeluarkan dari sekolah. Tapi Nao membuatnya berubah. Apa sebenarnya impian Takeuchi?
Momo Aizawa
Di tahun ajaran baru ini, Nao dan Momo adalah satu-satunya wanita di Asuko. Namun berbeda kelas. Dari awal smester, dia ingin menjadi wanita satu-satunya yang memenangkan hati semua lelaki di Asuko. Maka dar itulah dia tak pernah menyukai Nao ada di Asuko. Sempat senang mendengar Nao akan pindah namun ternyata Nao kembali lagi ke Asuko. Pernah mengalami hal buruk semasa SMP membuatnya kapok berteman dengan wanita. Tapi Nao akan merubah pemikirannya tersebut. Bisakah?

Asuko March sendiri adalah sebuah festival yang diadakan saat akan pergantian tahun ajaran. Tradisi lama ini dibangkitkan kembali oleh Nao untuk mengenang kebersamaan mereka. Pada akhirnya, masing-masing dari mereka akan terpisah. Ada yang akan meniti karirnya sendiri. Ada yang meneruskan bisnis orang tuanya. Ada juga yang tetap sekolah namun berbeda kelas menurut disiplin ilmu yang dipilih masing-masing. Tapi tetap saja, pengalaman mereka bertemu dalam sekelas tidak akan mereka lupakan.
Tentang persahabatan yang tak akan pernah berakhir.

Arigatou.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar